10 alat masak dapur ala jepang yang kekinian – Jepang memiliki budaya yang menarik untuk disimak, salah satunya adalah bidang kuliner. Peralatan masak sehari-hari yang digunakan warga Negeri Sakura terlihat sangat berbeda dengan yang biasa digunakan orang Indonesia.
Peralatan memasak yang biasa kita gunakan, seperti talenan atau mortar, mungkin tidak tersedia di Jepang. Sebab, jika dilihat dari jenis masakan dan cara penyajiannya, tak heran jika peralatan memasaknya juga berbeda.
Jepang terkenal dengan hidangan sushinya, yaitu nasi olahan yang diisi dengan seafood, daging mentah atau matang, dan sayuran. Dalam proses ini, sushi dibuat dengan peralatan masak khusus yang mungkin langka di Indonesia.
Baca Juga : Service Kompor Ariston Jakarta Timur
Namun, ada juga saran untuk peralatan masak Jepang yang terlihat unik namun fungsinya sama seperti yang biasa kita gunakan. Apa saja peralatan masak ini? Simak di bawah ini, yuk!

1. Makisu
Makisu adalah tikar bambu yang digunakan untuk menggulung sushi, sehingga hasilnya rapi dan padat, sehingga isinya tidak hancur saat dipotong. Cara pakainya, tutup makisu dengan plastik wrap agar nasi tidak masuk ke celah-celah alasnya.
Alat ini terbuat dari beberapa bilah bambu tipis yang dirangkai dengan seutas tali. Panjang dan lebarnya kurang lebih 25 x 25 cm. Selain menggulung sushi, makisu juga digunakan untuk memeras air di atas sayuran yang dimasak.
Segera setelah digunakan, cuci makisu dan keringkan untuk menghindari jamur. Simpan di tempat yang tidak lembab, bungkus dengan plastik wrap jika memungkinkan. Makisu dibanderol sekitar Rp 20.000 di e-commerce. Sangat terjangkau bukan?
2. Hangiri
Hangiri adalah wadah bambu yang digunakan untuk menyimpan nasi panas yang akan dibuat menjadi sushi.
Nasi akan di campur dengan cuka Jepang, garam dan gula. Setelah di aduk, wadah akan di tutup dengan kain (fukin) dan di biarkan dingin.
Hangiri tradisional terbuat dari kayu cemara dan di ikat dengan dua pita tembaga. Di ameternya juga bervariasi mulai dari 30cm yang biasa di gunakan di dapur rumah, bahkan ada yang 1m untuk ruang makan.
Orang Jepang percaya bahwa nasi terasa berbeda saat di aduk dalam wadah selain hangiri. Jika Anda berencana memilikinya, harga hangiri berkisar antara Rp 800.000 hingga Rp 5 juta, tergantung kayu yang di gunakan.
3. Shamoji
Tentu saja kompor ini sudah tidak asing lagi bagi Anda. Di Indonesia di sebut sendok atau rice spoon. Orang Jepang menyebutnya shamoji, dan fungsinya sama, yaitu nasi goreng dan nasi kedok.
Shamoji tradisional terbuat dari kayu atau bambu. Untuk nasi anti lengket, basahi dengan air mendidih sebelum di gunakan.
Namun, kini banyak shamoji yang terbuat dari bahan plastik dengan tekstur bergerigi. Fungsinya untuk memudahkan menyendoki nasi atau ketan.
Anda dapat membeli shamoji di toko perbaikan rumah atau situs e-commerce. Kisaran harganya hanya di bawah Rp 20.000.
4. Saibashi
Saibashi adalah sumpit besar sepanjang 30 cm yang biasa digunakan dalam proses memasak. Anda bisa menggunakan saibashi untuk mengocok telur atau mengaduk makanan di wajan.
Sumpit ini khusus dibuat memanjang agar tangan tidak terciprat minyak saat menggoreng.
Saibashi terbuat dari bambu atau kayu. Uniknya, sumpit ini sering di ikat menjadi satu agar tidak terpisah satu sama lain. Juga, ikatan ini digunakan untuk menggantung sumpit agar kering setelah dicuci.
Kompor ini cukup murah yaitu Rp 10.000. Namun, tergantung pada jenis bahan yang di gunakan, harganya mungkin lebih mahal.
5. Zaru
Zaru adalah wadah yang di anyam dari bambu. Di Indonesia sendiri biasa kita sebut dengan tampah. Fungsinya sama, yaitu menyaring makanan dari air. Namun, desain anyamannya sedikit berbeda.
Orang Jepang percaya bahwa penggunaan filter logam mempengaruhi rasa makanan. Oleh karena itu, mereka lebih memilih peralatan masak bambu ini.
Anda dapat membelinya di pasar atau toko perlengkapan rumah. Harga berkisar dari Rp 20.000 hingga Rp 50.000. Semakin besar ukurannya, semakin mahal harganya.
6. Chasen
Chasen adalah pengocok bambu yang di rancang khusus untuk memadukan matcha atau teh hijau. Matcha sulit larut dalam air. Oleh karena itu, teko harus di gunakan untuk mengaduk untuk mencegah terbentuknya gumpalan kecil di dalam teh.
Chasen dan matcha biasanya di gunakan dalam upacara minum teh tradisional Jepang yang dikenal sebagai Chado.
Apabila kamu tertarik untuk memilikinya, chasen tersedia di berbagai situs e-commerce dengan harga mulai dari Rp100 ribu.
7. Donabe
Donabe adalah pot yang terbuat dari keramik. Sering di gunakan untuk menyajikan sup seperti mie shabu shabu atau yaki udon. Namun, ada juga orang yang menggunakan donabe untuk memasak.
Donabe dapat bertahan selama beberapa dekade, jika tidak berabad-abad, dengan perawatan yang tepat. Untuk menjauhkan kuman dan kuman, bersihkan peralatan masak ini dengan merebusnya selama beberapa jam hingga kering. Terutama donabe baru atau lama tidak terpakai.
Donabe dapat di gunakan langsung di atas api. Namun, sekarang di mungkinkan untuk menggunakannya di atas kompor listrik. Anda dapat membeli kompor ini mulai dari Rs 1 lakh.
8. Tamagoyaki Nabe
Telur dadar ala Jepang, kotak tebal, Anda pasti pernah melihat tampilannya yang imut, bukan? Untuk melakukan ini, penggorengan khusus di gunakan, umumnya di kenal sebagai tamagoyaki nabe.
Baca Juga : Service Kompor Ariston Jakarta Barat
Tamagoyaki nabe adalah panci persegi panjang yang memungkinkan Anda membuat omelet Jepang dengan mudah, juga di kenal sebagai tamagoyaki. Cara pemakaiannya, tinggal tuang telur yang sudah di kocok ke dalamnya sedikit demi sedikit. Kemudian, gulung perlahan dan tuang telur lagi. Lakukan terus sampai telur habis.
Di Indonesia tamagoyaki nabe bisa dibeli di e-commerce mulai dari Rp 285.000.
9. Takoyaki Plate
Di Indonesia, Takoyaki kini sudah menjadi jajanan kaki lima yang sering kita jumpai, dan harganya pun sangat terjangkau. Takoyaki adalah makanan Jepang yang terbuat dari telur yang di isi dengan gurita, sosis, atau ayam. Namun, jika Anda ingin membuatnya sendiri di rumah, Anda membutuhkan piring takoyaki.
Piring takoyaki adalah loyang bundar yang bisa Anda cetak dengan mudah menjadi bola-bola. Untuk menggunakannya, Anda cukup meletakkan piring takoyaki di atas kompor seperti biasa Anda menggoreng.
10. Kinto Taku
Beberapa masakan Jepang selalu menggunakan parutan jahe untuk menambah rasa. Jadi, untuk menggiling jahe untuk mendapatkan tekstur yang di inginkan, di gunakan parutan khusus yang di sebut kinto taku.
Kinto taku pada dasarnya mirip dengan parutan biasa karena memiliki gerigi untuk memarut jahe dengan halus. Bedanya, parutan ini terbuat dari keramik dan berbentuk seperti mangkuk, sehingga hasil parutan akan tertampung dengan rapi.
Harga kinto taku sekitar Rp 250.000.
Itulah harga peralatan dapur khas Jepang dan membantu Anda memasak. Jadi, mana yang ingin Anda miliki?